Spirit Conductor: Prolog



PROLOG

“Shira Yashura... sudah lama sekali aku menunggu untuk menamai anakku dengan nama ini.”

“Dia tampan sepertimu, Jhuju...”

“Iya, iya. Keberuntungannya gak bisa dibaca. Seperti yang kuduga sebelumnya. Dia akan menjadi petarung yang cukup kuat untuk melawan takdirnya sendiri.”

Pria dan wanita itu terdiam. Hening di malam itu. Sinar jingga lilin yang redup menyelimut ruangan. Di dekapan si pria, tertidur bayi yang baru berumur sehari.

“Aku sama sekali gak menyesal,” kata wanita yang tengah terbaring lemas di ranjangnya, suaranya terdengar sedih.

“Aku tau. Kamu sudah menjadi ibu sekarang. Tersenyumlah sebentar.”

“Aku gak bisa. Kamu tau aku gak bisa.”

“Apa kamu akan kembali setelah ini?”

“...”

“Linlin...”

“Takdir terlalu kejam. Jika benar ramalan yang kamu bilang waktu itu, gak ada yang boleh tau tentang anak ini. Gak ada yang boleh tau kalau anak ini akan menjadi...”

“Linlin, untuk sekarang hal itu jangan terlalu dipikirkan. Kamu baru melahirkan, coba kamu gendong dulu anak kita.”

Bayi itu terbangun dan menguap kecil. Nampak nyaman di pelukan ibunya.

“Shira anakku. Aku akan selalu mengawasinya dari jauh. Selebih itu, Jhuju, tolong jaga dengan baik anak kita.”

Esoknya, Keluarga Yashura mengadakan pesta besar-besaran untuk merayakan kelahiran bayi tersebut. Semua orang hadir. Kecuali ibunya.

Ia menghilang semenjak itu.

***

Benua Tiramikal membentang luas berjuta-juta kilometer, namun diisi dengan kondisi tanah yang kering. Rumput dan dedaunan pohon di sekitar pemukiman sudah kuning entah sejak berapa ratus tahun yang lalu.

Desa-desa yang dijadikan pemukiman penduduk biasa, karena menjadi pilar untuk menyokong bahan pangan nasional, biasanya dibedakan menjadi beberapa tingkat tergantung kualitas hijau tanahnya. Ini berbeda dengan desa petarung, yang biasanya diisi oleh para pendekar, petualang, dan tentara bayaran. Khusus di benua Tiramikal, tingkat desa petarung dibedakan dari seberapa kering tanahnya. Karena kondisi lingkungan Tiramikal yang kering memicu perkembangan monster yang menjadi sumber daya para petarung.

Desa petarung tingkat ketiga, tingkat terendah, biasanya terletak tak jauh dari tempat tandus namun tak jauh pula dari sumber air. Beberapa monster tingkat rendah hidup di sekitar pemukiman namun biasanya tak berbahaya untuk penduduk kecuali monster khusus seperti Singa Raja Gunung, Beruang Bulu Besi dan monster elite lainnya yang jarang ditemui.

Dari desa-desa ini kemudian akan mengirim putra-putri mereka dengan talenta bertarung terbaik untuk dikirim ke desa tingkat selanjutnya. Di sana, mereka akan memasuki sekolah-sekolah bela diri, unit militer, dan instansi lainnya yang akan membantu perkembangan dan status sosial mereka.

Bisa dikatakan, ketika para pemuda melangkahkan kaki mereka ke dalam gerbang desa petarung tingkat kedua ini, maka jati diri mereka akan terbentuk. Jika memasuki sekolah ternama, maka status mereka akan naik. Jika mendapatkan posisi di serikat dengan kekuatan yang kuat, maka orang lain akan berpikir dua kali sebelum mengganggu mereka. Masa ini adalah pijakan pertama mereka yang akan menjadi fondasi untuk menentukan nasib mereka untuk melangkah ke desa petarung selanjutnya.

Banyak para pemuda bermimpi untuk menjadi sepuh di sekolah tingkat atas, atau menjadi jendral yang memimpin ratusan ribu prajurit, dan bahkan menjadi petualang yang akan menaklukkan tujuh benua.

Benih-benih hasrat ini akan di tanam di tanah desa tingkat kedua, entah nanti akan tumbuh dan berbuah, tergantung dari tekad dan keberuntungan masing-masing...

***

Dia adalah penguasa ratusan juta arwah hewan-hewan terbuas. Puluhan kerajaan kuno sekejap akan hancur lebur jika ia menginginkannya.

Dia adalah penguasa hukum ruang dan waktu. Jutaan hingga milyaran buku tak cukup untuk menampung pengetahuannya yang tercipta semenjak awal zaman.

Dia adalah seorang Spirit Conductor. Langit dan bumi bertekuk lutut di bawah keagungannya.

Dari era kuno hingga generasi modern, Spirit Conductor adalah gelar yang sangat misterius dan maha kuasa. Para petarung dan pahlawan berlevel super tinggi dari tujuh benua sesekali membaca legenda ini namun tak ada yang tahu pasti kebenarannya.

Dan suatu hari, seorang bayi lahir di suatu desa kecil terletak di Benua Tiramikal. Namanya adalah Shira Yashura, calon Spirit Conductor di masa depan.


***

<<PREVIOUS CHAPTERNEXT CHAPTER>>